Mengidolakan dengan Bijak: Ketika Sosok Favorit Tersandung Skandal

Beberapa waktu terakhir, dunia K-Drama memanas setelah keluarga mendiang Kim Sae Ron mengungkapkan hubungan pribadi putrinya dengan aktor ternama Kim Soo Hyun. Sepanjang bulan ramadhan 2025, lini masa X (dulu Twitter) dipenuhi dengan kabar tentang Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron.

Siapa yang tidak mengenal Kim Soo Hyun? Ia dikenal sebagai salah satu aktor Korea terbaik dan termahal, dengan karier cemerlang yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Hampir semua drama yang dibintanginya menjadi sukses besar -- mulai dari Dream High, The Moon That Embraces The Sun, My Love From The Another Star, It's Okay Not To Be Okay, Producer, hingga yang paling baru dan fenomenal, Queen Of Tears.

Bagi saya pribadi, Kim Soo Hyun adalah salah satu aktor favorit. Proyek-proyeknya selalu saya nantikan. Hampir semua dramanya sudah saya tonton dan saya sangat menikmatinya. Bahkan, saya pernah menulis ulasan khusus tentang dua drama yang berkesan bagi saya:

Namun, sekuat apa pun saya menyukainya, bukti-bukti yang beredar mengenai dugaan skandal Kim Soo Hyun terlalu kuat untuk diabaikan. Sebagai penggemar dan juga seorang perempuan, saya tidak bisa membela idola saya atau menutup mata dari kenyataan. Saya mendukung agar kasus ini diusut hingga tuntas, dan saya turut bersimpati kepada mendiang Kim Sae Ron. Dengan berat hati, saya memutuskan untuk berhenti mengidolakan Kim Soo Hyun, meski saya sangat mengagumi karya-karyanya.

Refleksi: Mengidolakan dengan Bijak

Seorang idola bagi saya adalah sosok yang menginspirasi. Ketika saya mengidolakan Kim Soo Hyun, saya tergerak untuk menulis, menggali makna dari karya-karyanya, dan membagikannya kepada orang lain. Tapi mengidolakan seseorang bukan berarti membutakan diri dari kebenaran yang ada.

Dalam mencintai sosok publik, terutama idol dari industri hiburan seperti K-Pop, K-Actor, atau C-Actor, penting bagi kita untuk menyadari bahwa mereka tetaplah manusia biasa. Mereka bisa salah, mereka bisa kecewakan kita. Apa yang kita lihat di layar kaca adalah hasil kerja agensi yang membentuk citra terbaik mereka.

Karenanya, penting untuk memberi ruang dalam hati kita -- bahwa suatu saat, bisa saja idola yang kita kagumi menunjukkan sisi yang jauh dari harapan. Saat itu terjadi, kita harus siap untuk kecewa.. dan belajar melepaskan.

"Kita bisa mencintai karya seseorang, tapi tidak harus membenarkan semua perilakunya."

Penutup: Saatnya Menjadi Fans yang Dewasa

Mengidolakan artis bukanlah hal yang salah. Namun, penting bagi kita untuk tetap objektif dan kritis, apalagi ketika muncul isu-isu serius yang menyangkut moral dan kemanusiaan. Kita bisa mencintai karya seseorang tanpa harus membenarkan setiap perilakunya.

"Cintai karyanya, tapi jangan lupakan nilai-nilai yang kita pegang."

Comments