Dibalik Hangatnya Idul Fitri: Perjuangan Perempuan yang Sering Terlupakan
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
➴✿
Gema takbir berkumandang dari segala penjuru. Hari kemenangan tiba, disambut dengan kebersihan rumah, pakaian terbaik dikenakan, berbagai hidangan lezat disajikan, hampers untuk sanak saudara, serta THR untuk anak-anak. Semua orang berusaha menciptakan suasana lebaran yang berkesan.
Dalam keluarga kami, saya dan ibu adalah penggerak utama dalam menyiapkan segala kebutuhan lebaran. Karena kesibukan masing-masing anggota keluarga, tamu hanya datang di hari raya, sehingga kami ingin menjamu para kerabat yang datang untuk bersilaturrahmi sebaik mungkin.
Namun, sejak ibu berpindah tugas ke luar provinsi, tanggung jawab itu sepenuhnya jatuh kepada saya. Dari jauh-jauh hari, saya mulai merancang, berbelanja, dan mempersiapkan rumah agar nyaman untuk dikunjungi. Menjelang lebaran, saya menjadi orang yang paling sibuk di rumah.
Awalnya, saya menganggap kesibukan ini wajar. Ya sewajarnya orang kalau mau menjamu tamu maka pastilah akan berusaha memberikan yang terbaik. Namun, sebuah video Pak Anies Baswedan dan Bu Fery yang saya temukan ketika scroll aplikasi X membuat saya terharu:
"Saya ingin sampaikan terima kasih buat semua ibu-ibu di seluruh Indonesia yang bekerja keras menyiapkan suasana lebaran di tiap rumah menjadi suasana yang menyenangkan. Ibu-ibu yang kerja menyiapkan masakannya, menyiapkan rumahnya, menyiapkan kumpul keluarganya, menyiapkan pakaiannya, dan menyiapkan keperluan untuk menyambung tradisi. Kerjanya nggak terlihat ya, terima kasih buat semuanya. Insha allah selalu sehat."
Saya smenyoroti kata "Ibu-ibu" dalam ucapan Pak Anis. Meskipun saya belum menikah, saya seorang perempuan yang merasakan betapa besar tanggung jawab ini. Saya sangat merasakan sekali betapa banyak dan capeknya tugas domestik seorang perempuan ketika lebaran tiba. Bagi yang sudah menjadi istri dan ibu, beban mereka jauh lebih berat -- menyiapkan keperluan lebaran untuk keluarga inti, keluarga istri, dan keluarga suami.
Di pagi hari raya, perempuan memulai pagi lebih awal dari biasanya. Mereka bangun lebih awal, lalu sibuk berkecimpung dengan kompor dan segala jenis makanan yang akan disantap setelah pulang dari salat Ied. Saat halal bi halal, para perempuan mengupayakan jamuan terbaik bagi tamu. Setelah tamu pulang, mereka langsung membereskan rumah untuk menyambut tamu berikutnya. Ini berlangsung selama beberapa hari hingga lebaran usai. Bertapa luar biasanya mereka!
Tak heran jika Pak Anies berterima kasih pada para ibu. Sebagian besar kesuksesan perayaan Idul Fitri diupayakan oleh perempuan.
🌙
Maka, untuk para suami, kakak laki-laki, adik laki-laki, dan semua laki-laki yang merayarakan lebaran: Bermurah hatilah kepada perempuan. Tanpa mereka, suasana lebaran tak akan sehangat ini. Bantu mereka meringankan pekerjaan domestik. Idealnya, persiapan dan perayaan lebaran dilakukan bersama, karena Idul Fitri adalah milik kita semua.
Dan jangan lupa, berikan apresiasi kepada ibu, istri, kakak perempuan, adik perempuan, dan semua perempuan yang telah berjuang memberikan upaya terbaiknya untuk menyukseskan perayaan Idul Fitri. Sekecil apapun apresiasi dari kalian, sangat berarti bagi kami ---. meski apresiasi yang lebih besar tentu lebih menyenangkan wkwkwk 😆
Comments
Post a Comment