11 JENIS GANGGUAN JIWA DALAM K-DRAMA DAILY DOSE OF SUNSHINE


Kesehatan mental merupakan isu yang banyak diperbincangkan. Bahkan pada beberapa tahun terakhir banyak K-Drama yang mengangkat isu tersebut, dari topik gangguan mental hingga psikologi positif. Salah satu dari K-Drama tersebut adalah 'Daily Dose Of Sunshine' yang tayang di Netflix. 

K-Drama ini berjumlah 12 episode yang menceritakan dinamika pasien dengan berbagai macam gangguan mental. Kisah dalam Daily Dose of Sunshine diceritakan dari sudut pandang seorang perawat di Poli Kesehatan Jiwa, Jung Da-Eun. Bersama rekan-rekan perawat lainnya, Da-Eun menghadapi berbagai ragam kasus gangguan jiwa beserta penanganan yang dilakukan.

Berikut ulasan 11 kasus gangguan kejiwaan yang diangkat dalam K-Drama 'Daily Dose Of Sunshine'

1. Bipolar Disorder

"Dia lahir di keluarga kaya dan tumbuh dengan baik. Apa yang kurang, hingga dia sakit?" - Jung Da-Eun

Bipolar disorder adalah gangguan jiwa yang umumnya mempengaruhi mood atau suasana hati. Dari kata bi (dua) dan polar (berlawanan), penderitanya dengan mudah berada pada episode manik dan depresif.

➹✿

Oh Ri-Na didiagnosa memiliki gangguan bipolar. Dimana ketika ia mengalami fase manik, ia memiliki banyak energi sehingga tidak bisa berhenti bicara, sulit tidur, cepat mengubah topik pembicaraan, mudah terganggu perhatiannya, menjadi sangat mudah bergaul, suka berbelanja impulsif, dan sulit bersikap objektif, memiliki ketertarikan seksual yang tidak biasa, hingga menari dengan melepaskan semua pakaiannya. Jika gejalanya parah, ia bahkan bisa mengalami halusinasi atau delusi.

Pada kondisi depresi, Oh Ri-Na tidak memiliki energi, kehilangan minat hidup, dan cenderung menyendiri. Kondisi ini akibat dari pengasuhan ibunya yang tidak memberikan kesempatan Ri-Na untuk menentukan apa yang diinginkannya. Dari pakaian, sepatu, tas, makanan, pendidikan, teman, bahkan suami semuanya telah diatur oleh ibu Ri-Na. Hal ini menyebabkan Oh Ri-Na terperangkap dalam topeng kesempurnaan dalam dirinya.

2. Kecemasan Sosial 

"Jadi, apa yang menggangumu sekarang?"
"Orang-orang. Pandangan mereka. Mereka semua menatap ke arahku dan membicarakan aku." - Kim Sung Sik

Kim Sung-Sik mengalami kecemasan sosial akibat dari tekanan pada pekerjaannya. Ia merupakan seorang kepala tim dengan mengemban tanggung jawab yang besar. Akan tetapi, ia terus menerus mendapat perlakuan buruk dari atasan barunya. Seluruh pekerjaan Kim Sung Sik tidak cukup memuaskan atasannya, sehingga seringkali ia menerima gaslighting secara langsung di depan umum. Kekerasan psikis tersebut berlanjut, hingga akhirnya pasien merasa rendah diri. Pasien sudah di dominasi secara psikologis oleh atasannya. Fobia sosial yang dideritanya semakin kuat. Ia selalu merasa disudutkan, dihakimi, dan ia benci dipandang oleh orang-orang. Hal ini menyebabkan depresinya pun semakin parah. 

➹✿

Kecemasan bisa diilustrasikan dengan kita membayangkan berada di dalam sangkar transparan. Karena transparan, semua orang dengan mudahnya mengawasi dan melihat kita. Bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun juga melakukan hal yang sama. Hal ini menyebabkan munculnya perasaan tegang, tertekan, dan malu ketika kita sedang diawasi. 

Pada kondisi psikis yang tidak baik, kecemasan yang berlebih bisa menyebabkan gangguan psikologis. Kecemasan sosial misalnya, gangguan ini membuat penderitanya sulit untuk hidup di masyarakat. Orang yang mengalami kecemasan sosial akan takut dan menghindari interaksi dengan orang lain. Mereka merasa seperti sedang diawasi oleh orang asing, takut orang-orang membicarakan mereka, dan mereka sangat takut dikritik serta dihakimi oleh orang lain.

Baca juga Rekomendasi 5 Healing K-Drama

Gejala pertama gangguan kecemasan adalah kekhawatiran. Terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil. Kedua, karena kekhawatiran itulah penderitanya terus merasa tegang. Ketiga, ketegangan itu menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, dan gangguan pencernaan. Jika pasien memeriksakan gejala-gejala tersebut namun ternyata tak ada yang salah dalam kondisi fisiknya, maka hal tersebut patut dicurigai adanya gangguan kecemasan.

3. Gangguan Panik

"Rasanya seolah aku akan mati dalam 10 detik. Apapun yg kulakukan, aku tak bisa bernapas. Sejak saat itu, begitu aku pergi bekerja, air meluap" - Song Yu Chan.

Song Yu Chan mengalami gangguan panik yang diakibatkan oleh tekanan kerja dari senior dan atasannya. Hal ini diperparah oleh jam kerja yang tidak manusiawi dan beban kerja tinggi. Saat serangan panik terjadi, tubuh Yu Chan seakan tenggelam dalam genangan air yang sangat luas dan dalam, hal ini membuatnya sesak. Namun ia tidak mampu meminta pertolongan.

➹✿

Kebanyakan orang belum bisa mengenali gangguan panik. Gejala seperti jantung berdebar, sakit kepala, sesak napas, stres, dan kurang tidur sering dikira masalah pencernaan sebelum di diagnosa sebagai gangguan panik. 

Ketakutan yang terjadi akibat gangguan panik sangat besar, rasanya seperti hampir mati. Seseorang yang mengalami gangguan panik merasa gelisah sepanjang hari. Apabila terjadi gangguan panik, mereka tidak bisa mengatasi rasa takut itu sehingga mereka ragu memanggil ambulans. Meski mereka tahu telah terjadi serangan panik.

Pengidap gangguan panik biasanya merasa kesepian. Orang lain tidak mengetahui kondisi ini, hanya diri sendiri yang tau. Sehingga kebanyakan pasien mencoba bertahan dan melewatinya sendirian. Jika terjadi serangan tiba-tiba, harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Baca juga Menelaah Kasus Autisme Dalam K-Drama Extraordinary Attorney Woo

Serangan panik bisa terjadi kapan pun dan dimana pun. Karena itulah apabila mengalami serangan panik, segeralah berobat. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan hanya dengan tekad untuk sembuh, atau hanya menahannya. Selain itu, bangun hubungan baik dengan orang-orang yang bisa berperan menjaga pasien. Karena saat mengalami serangan panik, saat akan merasa mati dalam 10 detik, mereka bisa menjaga di sampingmu.

4. Delusi 

Jung Ha-Ram merupakan seorang remaja dengan kondisi finansial yang terbatas. Ia berharap mendapat pekerjaan untuk membantu keluarganya, namun ia malah terkena penipuan via telpon untuk panggilan pekerjaan yang dinantikannya. Ia merasa putus asa dan berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Setelah diselamatkan, Ha-Ram dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapat pengobatan.

➹✿

Delusi adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan. Kondisi ini kerap membuat penderitanya memiliki keyakinan kuat terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bahkan, keyakinan tersebut tidak bisa diubah meski sudah dibuktikan salah dengan fakta-fakta.

Dalam hal ini Jung Ha-Ram menuduh perawat Jung Da-Eun mengambil uang 30 juta miliknya. Meski uang tersebut diambil oleh penipu yang tidak tahu keberadaannya, namun Ha-Ram memiliki keyakinan bahwa uang tersebut diambil oleh Da-Eun setelah Da-Eun memeriksa keseluruhan ruangan pasien. 

Jung Ha-Ram terus menerus menagih uang pada perawat Jung Da-Eun bahkan ia melakukan tindakan yang agresif, seperti melukai orang lain dan menuliskan 'Jung Da-Eun mengambil uangku' di seluruh tembok poli kejiwaan.

5. Pseudodementia

"Tidak, aku tidak pernah merasa depresi atau semacamnya." - Kwon Joo Young.

Kwon Joo-Young merupakan seorang ibu pekerja. Selain urusan pekerjaan yang mengambil sebagian besar waktunya, ia juga dihadapkan dengan kasus anaknya yang menjadi korban bullying. Ketika sedang membawa anaknya berobat ke psikiater, dokter justru menanyakan kondisinya. Ia merasa heran karena ia merasa baik-baik saja. Hingga suatu ketika ia menyadari telah banyak terlupa dan melupakan beberapa kejadian yang baru saja terjadi. Oleh dokter, Kwon Joo-Young didiagnosa menderita pseudodementia dan mendapat perawatan lebih lanjut di rumah sakit jiwa.

➹✿

Pseudodementia secara harfiah merupakan demensia palsu. Memiliki gejala yang sama dengan demensia, tetapi tidak ada kerusakan otak. Penyakit ini mengganggu daya ingat, konsentrasi, dan berkembang lebih parah dan cepat daripada demensia asli. Penyebab utamanya adalah depresi.

Seringkali, ada orang yang terlalu sibuk sehingga tidak menyadari bahwa ia mengalami depresi. Pseudodementia bisa disembuhkan apabila fase depresinya diobati. 

6. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Dong Go-Yun memiliki kebiasaan yang berulang. Ia terbiasa membunyikan 10 jarinya tanpa di sadari dan sulit untuk menghentikan kebiasaan ini. Akibatnya, jari-jari tangannya membengkak karena gangguan persendian.

Kim Sung-Sik memiliki kebiasaan membuat peta daftar toilet yang dilaluinya sepanjang jalan dari rumah menuju kantor. Hal ini dikarenakan atasannya melarangnya pergi ke toilet selama berada di perusahaan. Kondisi ini membuat Kim Sung Sik merasa cemas mengenai kamar mandi. Meski ia sangat ingin buang air kecil, sesampainya di toilet, ia tetap tidak bisa buang air. Karena ia selalu berpikir tidak boleh ke toilet, namun hal ini membuat ia semakin ingin membuang air.

➹✿

Obsessive compulsive disorder atau OCD adalah salah satu jenis gangguan mental saat penderitanya melakukan tindakan tertentu berulang kali. Perilaku ini tidak dapat dikendalikan oleh penderitanya. Jika tidak dilakukan, penderita OCD akan merasa takut dan gelisah.

7. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

"Bunuh diri berdampak serius pada setidaknya lima sampai sepuluh orang di dekat korban" Dokter Im 

Choi Jun-Gi didiagnosis mengalami gangguan psikotik, hal ini membuatnya melakukan tindakan nekat dengan menusuk lehernya. Ia yakin ada gumpalan yang mengganjal di lehernya, meskipun sebenarnya tidak ada. Kondisi ini diperparah dengan ia mengalami PTSD pasca kematian mendadak pada anaknya serta kejadian bunuh diri istrinya.

➹✿

Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD adalah gangguan mental yang terjadi pada seseorang karena mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, seperti bencana alam, kecelakaan, terorisme, perang/pertempuran, bunuh diri, pelecehan seksual, kekerasan dan sejenisnya.

Bunuh diri pada orang yang dekat dengan kita menimbulkan trauma yang sangat serius. Hal ini menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Para penyintas kehilangan bunuh diri adalah orang yang menanggung luka psikologis setelah kehilangan kerabat karena bunuh diri. Akibat dari kenyataan yang menyakitkan, pikiran akan menyangkal kondisi tersebut seakan tidak pernah terjadi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya amnesia disosiatif.

8. Amnesia Disosiatif

Pasca kematian tragis pasien terdekat Jung Da-Eun akibat bunuh diri, ia memblokade ingatannya tentang pasien tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh stres pascatrauma hingga memicu terjadinya depresi. Pada saat depresi, Da-Eun bahkan tidak mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya.

➹✿

Pada beberapa kondisi akibat dari stres pascatrauma (PTSD) maupun depresi dapat mengakibatkan trauma psikologis yang berujung terjadinya amnesia disosiatif. Amnesia disosiatif terjadi ketika seseorang memblokir informasi tertentu. Hal ini membuat dirinya tidak mampu mengingat poin-poin informasi yang sebenarnya penting.

Pada amnesia disosiatif, ingatan sebenarnya masih ada, tapi tersimpan sangat dalam di pikiran dan tidak dapat diingat. Meski begitu, ingatan tersebut dapat kembali muncul dengan sendirinya atau setelah dipicu oleh sesuatu yang ada di sekitar.

9. Depresi

Semenjak Kim Seo-Wan, pasien terdekat Jung Da-Eun meninggal akibat bunuh diri. Da-Eun lama kelamaan menjadi lemas, tidak fokus, tidak mau makan dan minum, kehilangan minat, produktivitasnya menurun, bahkan menghabiskan seluruh harinya dengan tidur. Kondisi ini diperparah dengan adanya keinginan untuk mati, bahkan ia tanpa sadar telah berjalan di tengah jalan raya hingga nyaris kehilangan nyawanya. Oleh dokter, Da-Eun di diagnosa menderita depresi.

➹✿

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukaiSeseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Depresi yang dibiarkan terus berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.

10. Borderline Personality Disorder

Han Jae-Hui merupakan pasien baru di RS Myungshin. Ia terlihat sebagai sosok yang periang dan baik hati. Ketika pemeriksaan berlangsung, Jae-Hui mengoleskan hand cream pada tangan perawat Jung Da-Eun yang terlihat kering. Jung Da-Eun mengucapkan terima kasih sembari memuji wangi hand cream yang dioleskan Jae-Hui. Pada hari berikutnya emosi Jae-Hui meledak dan kehilangan kendali ketika pasien lainnya marah akibat ia oleskan hand cream pada tangannya. 

➹✿

Borderline Personality Disorder atau Kepribadian Ambang adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang selalu berubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif. Kondisi ini sering kali menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan penderita dengan orang lain.

11. Skizofrenia 

Pada episode 11, diketahui bahwa kepala perawat tempat Jung Da-Eun bekerja memiliki adik yang menderita skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Baca juga Rekomendasi K-Drama Yang Tampilkan Hubungan Green Flag

Comments